Bahasa pemrograman generasi kedua adalah bahasa
assembly. Bahasa rakitan (bahasa Inggris: assembly language) adalah bahasa
pemrograman komputer tingkat rendah. Bahasa assembly merupakan notasi untuk
bahasa mesin yang dapat dibaca oleh manusia dan berbeda-beda tergantung dari
arsitektur komputer yang digunakan.
Berbeda dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, bahasa assembly atau rakitan
biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan instruksi bahasa mesin. Misalnya, tiap
julukan (mnemonic) yang ditulis di program dengan bahasa rakitan akan
diterjemahkan menjadi tepat satu kode operasi yang dapat dimengerti langsung
oleh komputer. Pada bahasa tingkat tinggi, satu perintah dapat diterjemahkan
menjadi beberapa kode operasi dalam bahasa mesin. Proses pengubahan bahasa
rakitan ke bahasa mesin dilakukan oleh assembler, dan proses balikannya
dilakukan oleh disassembler.
Setiap arsitektur komputer memiliki bahasa mesin
yang berbeda-beda sehingga bahasa rakitannya pun berbeda-beda.(dna)
Pemrograman AT89S51 bahasa Assembly Bahasa
Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat rendah. Dalam pemrograman komputer
dikenal dua jenis tingkatan bahasa, jenis yang pertama adalah bahasa
pemrograman tingkat tinggi (high level language) dan jenis yang kedua adalah
bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language).
Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih
berorientasi kepada manusia yaitu bagaimana agar pernyataan-pernyataan yang ada
dalam program mudah ditulis dan dimengerti oleh manusia. Sedangkan bahasa
tingkat rendah lebih berorientasi ke mesin, yaitu bagaimana agar komputer dapat
langsung mengintepretasikan pernyataan-pernyataan program.
Kelebihan Bahasa Assembly:
1. Ketika
di-compile lebih kecil ukuran
2. Lebih efisien/hemat memori
3. Lebih cepat dieksekusi
Kesulitan Bahasa Assembly:
1. Dalam melakukan suatu pekerjaan, baris program relatif lebih panjang
dibanding bahasa tingkat tinggi
2. Relatif lebih sulit untuk dipahami terutama jika jumlah baris sudah terlalu
banyak
3. Lebih sulit dalam melakukan pekerjaan rumit, misalnya operasi
matematis
BAHASA ASSEMBLY MCS-51
Dalam program bahasa assembly terdapat 2 jenis yang
kita tulis dalam program yaitu:
1. Assembly Directive (yaitu merupakan kode yang
menjadi arahan bagi
assembler/compiler untuk menata program)
2. Instruksi (yaitu kode yang harus dieksekusi oleh
CPU mikrokontroler)
Bahasa pemrograman generasi kedua adalah bahasa
assembly. Bahasa rakitan (bahasa Inggris: assembly language) adalah bahasa
pemrograman komputer tingkat rendah. Bahasa assembly merupakan notasi untuk
bahasa mesin yang dapat dibaca oleh manusia dan berbeda-beda tergantung dari
arsitektur komputer yang digunakan.
Berbeda dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, bahasa assembly atau rakitan biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan instruksi bahasa mesin. Misalnya, tiap julukan (mnemonic) yang ditulis di program dengan bahasa rakitan akan diterjemahkan menjadi tepat satu kode operasi yang dapat dimengerti langsung oleh komputer. Pada bahasa tingkat tinggi, satu perintah dapat diterjemahkan menjadi beberapa kode operasi dalam bahasa mesin. Proses pengubahan bahasa rakitan ke bahasa mesin dilakukan oleh assembler, dan proses balikannya dilakukan oleh disassembler.
Berbeda dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, bahasa assembly atau rakitan biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan instruksi bahasa mesin. Misalnya, tiap julukan (mnemonic) yang ditulis di program dengan bahasa rakitan akan diterjemahkan menjadi tepat satu kode operasi yang dapat dimengerti langsung oleh komputer. Pada bahasa tingkat tinggi, satu perintah dapat diterjemahkan menjadi beberapa kode operasi dalam bahasa mesin. Proses pengubahan bahasa rakitan ke bahasa mesin dilakukan oleh assembler, dan proses balikannya dilakukan oleh disassembler.
Setiap arsitektur komputer memiliki bahasa mesin
yang berbeda-beda sehingga bahasa rakitannya pun berbeda-beda.(dna)
Pemrograman AT89S51 bahasa Assembly Bahasa
Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat rendah. Dalam pemrograman komputer
dikenal dua jenis tingkatan bahasa, jenis yang pertama adalah bahasa
pemrograman tingkat tinggi (high level language) dan jenis yang kedua adalah
bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language).
Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih
berorientasi kepada manusia yaitu bagaimana agar pernyataan-pernyataan yang ada
dalam program mudah ditulis dan dimengerti oleh manusia. Sedangkan bahasa
tingkat rendah lebih berorientasi ke mesin, yaitu bagaimana agar komputer dapat
langsung mengintepretasikan pernyataan-pernyataan program.
Kelebihan Bahasa Assembly:
1. Ketika
di-compile lebih kecil ukuran
2. Lebih efisien/hemat memori
3. Lebih cepat dieksekusi
2. Lebih efisien/hemat memori
3. Lebih cepat dieksekusi
Kesulitan Bahasa Assembly:
1. Dalam melakukan suatu pekerjaan, baris program relatif lebih panjang dibanding bahasa tingkat tinggi
2. Relatif lebih sulit untuk dipahami terutama jika jumlah baris sudah terlalu banyak
3. Lebih sulit dalam melakukan pekerjaan rumit, misalnya operasi matematis
BAHASA ASSEMBLY MCS-51
Dalam program bahasa assembly terdapat 2 jenis yang
kita tulis dalam program yaitu:
1. Assembly Directive (yaitu merupakan kode yang
menjadi arahan bagi
assembler/compiler untuk menata program)
2. Instruksi (yaitu kode yang harus dieksekusi oleh
CPU mikrokontroler)